Kamis, 20 Februari 2014

lovely day

17 januari 1995. Yup, that’s my birthday. Besok tepat sudah berjalan selama 19 tahun sejak aku menghirup udara segar setelah 9 bulan menyelam dalam rahim Mama. Rasanya tidak ada yang special. Jam masih menunjukka pukul 22.30. mataku masih terjaga. Tapi tante menatapku aneh. Seperti mengisyaratkan agar aku tidur lebih cepat. Aku tidak mempedulikannya karena sedang asyik menonton TV yang menyuguhkan acara favoritku.
Pukul 23.40. karena besok ada jadwal kuliah aku mematikan TV dan beranjak ke kamar yang didalamnya ada sepupuku yang sudah tertidur pulas. Sepertinya mereka tidak tau beberapa detik lagi hari specialku akan datang. Ya sudah. Aku langsung saja merebahkan tubuhku di dekatnya. Aku numpang tidur dikamarnya karena tidak nyaman tidur sendiri di kamar yang disediakan untuk menjadi ruang privacyku.
00.00 aku masih terjaga. Ponselku berdering. Panggilan dari Awi, my someone special. Yup untuk memberikanku ucapan manis di detik-detik pertama hari ulang tahunku. Diakhirinya dengan peringatan agar tidak menghiraukan ucapan dari cowok lain. Aku hanya mengiyakan dan mengakhiri panggilannya. “edd siapa tong yang tau ulang tahunku” gumamku. Ponselku kembali berdering. Kali ini ucapan dari sahabat-sahabatku melalui SMS.
Kesibukanku meladeni SMS teman-teman membangunkan sepupuku. Sepertinya dia  marah karena aku mengganggu tidur pulasnya. Jadi aku berpura-pura tidur setelah itu. Dia beranjak dari tempat tidur menuju dapur dan membuat sedikit kegaduhan disana. Mungkin dia lapar dan sedang membuat sesuatu untuk dimakan, begitu pikirku.
 Mataku sudah lelah menatap layar ponsel dan kemudian tertidur. Tiba-tiba sepupuku membangunkanku. Reflex aku terkaget berpikir terjadi sesuatu yang menakutkan di rumah ini saat aku terlelap tadi. Yah mungkin akibat kebanyakan nonton film horror. Jadinya yang pertama menyesaki pikiranku adalah hal-hal yang tidak masuk akal sama sekali. Dia menarikku keluar kamar.
Aku memasang ekspresi aneh tak jelas melihat kue bertuliskan “habede yhoe” dengan lilin kecil diatasnya. Darimana dan kapan kue itu dibuat? Kalimat itulah yang pertama ada di pikiranku. Hahahahhaa.
Ternyata tante dan sepupuku itu sedang sibuk mengerjaiku kemarin dengan bersikap cuek dan sinis terhadapku. Tapi karena sifatku yang memang selalu tak menghiraukan orang disekitar membuatku tak peka dengan perbuatan mereka. Dan hanya menyadari sikap aneh tante saat nonton TV semalam. Kami bertiga membuat kegaduhan dinihari itu. Tidak peduli apakah tetangga yang sudah berkelana dalam mimpi mereka akan terganggu.

Untuk menunggu mata kuliah selanjutnya, teman-teman mengajak untuk beristirahat di salah satu tempat kost salah satu dari mereka yang jaraknya tidak jauh dari kampus kami. Tidak ada sepatah kalimat ucapan untuk my special day dari mereka. Mungkin mereka tidak ada yang tau. Sementara dua orang teman pergi ke tempat lain. Katanya ada keperluan dan akan menyusul nanti.
Sampai di tempat teman, panggilan dari ketua kelas membuatku kesal. Katanya ada sesuatu yang harus ku urus di kampus. Huh baru juga sampai gumamku. Dengan sepeda motor merahku, aku bergegas kembali kekampus. setelah semuanya beres, aku kembali ketempat teman untuk beristirahat.
Di depan kamar kost aku berdiri agak lama. Katanya tunggu sebentar karena didalam ada yang sedang mengganti baju. Sekitar 3 menit kemudian mereka membuka pintu sambil menyanyikan lagu Happy Birthday untukku. Salah satu dari mereka memegang kue dengan lilin berbentuk angka 19 di atasnya. Hah? Lagi-lagi ekspresi konyol dan tak jelas muncul di wajahku. Memang selalu seperti itu jika sedang terlalu bahagia. Haha. Ternyata dua orang teman tadi pergi untuk membeli sebuah kue sebagai surprice untukku. Aku kehabisan kata-kata dan hanya bisa berterimakasih. Kami baru saja kenal dan mereka baik padaku. Beruntung punya teman baru seperti mereka.

Pukul 20.00. seperti biasa aku menyalakan TV dan memilih chanel yang akan menyuguhkan acara favoritku. Tiba-tiba ponselku berdering. Dari sahabat yang katanya lagi kangen-kangennya tapi sedih tidak bisa bertemu. Tak lama setelah menerima panggilan aku mendengar suara keributan dari depan rumah. Karena seharian telah mendapatkan kejutan bertubi-tubi, kali ini aku sudah lebih peka. Mendengar ketukan pintu dan suara yang tidak asing dari luar aku memanggil tante untuk membuka pintu. Tidak mau terjebak dengan ekspresi konyol untu ketiga kalinya.
Aku masuk ke dalam toilet di kamar. Entah mau melakukan apa aku juga bingung. Karena salah satu suara yang ku dengar sama dengan suara orang pertama yang memberiku ucapan manis hari ini. sedangkan aku dengan tampilan lusuhku ini karena tadi sore tidak mandi. Ups memalukan. Itu karena udara terlalu dingin karena hujan yang tidak pernah berhenti tertumpah.
Suara gaduh mereka semakin mendekat. Aku seperti seorang teroris yang akan di ringkus oleh Tim Densus 88. Apakah mereka akan mengeluarkan tembakan mematikan padaku? Oh Tuhan aku masih ingin hidup lebih panjang.
Ketukan dari balik pintu toilet membuyarkan khayalan gilaku. Aku membuka pintu dan benar saja. Di depanku sudah berdiri ehm, cowok dengan senyumannya yang terlalu manis. Sepertinya sudah menyebabkanku kelebihan glukosa dalam tubuh. Uh sangat berbahaya. Hahahahahahahaaaa. Di belakangnya ada sahabat-sahabat jailku. Termasuk sahabat yang baru saja menelepon. Uh ternyata mereka semua bersekongkol untuk meringkusku dipersembunyian. Seandainya aku tau, aku sudah mempercantik diri tadi. Huh.
Dia dengan senyumannya itu sangat menyebalkan. Terlalu manis. Malam itu dia terus tersenyum padaku. Entah karena apa. Mungkin karena tadi aku memperlihatkan ekspresi bodoh itu. Ah whatever. Yang jelas hari ini terlalu banyak hal menyenangkan. Rasanya ingin pulang kekampung dan menceritakan semua hal indah ini pada Mama.

Alhamdulillah. Aku bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah Ia anugerahkan padaku. Orang-orang yang menyayangiku. Kebahagiaan dalam kesederhanaan ini belum tentu bisa dirasakan oleh semua orang. Thanks God J

lovely day

17 januari 1995. Yup, that’s my birthday. Besok tepat sudah berjalan selama 19 tahun sejak aku menghirup udara segar setelah 9 bulan menyelam dalam rahim Mama. Rasanya tidak ada yang special. Jam masih menunjukka pukul 22.30. mataku masih terjaga. Tapi tante menatapku aneh. Seperti mengisyaratkan agar aku tidur lebih cepat. Aku tidak mempedulikannya karena sedang asyik menonton TV yang menyuguhkan acara favoritku.
Pukul 23.40. karena besok ada jadwal kuliah aku mematikan TV dan beranjak ke kamar yang didalamnya ada sepupuku yang sudah tertidur pulas. Sepertinya mereka tidak tau beberapa detik lagi hari specialku akan datang. Ya sudah. Aku langsung saja merebahkan tubuhku di dekatnya. Aku numpang tidur dikamarnya karena tidak nyaman tidur sendiri di kamar yang disediakan untuk menjadi ruang privacyku.
00.00 aku masih terjaga. Ponselku berdering. Panggilan dari Awi, my someone special. Yup untuk memberikanku ucapan manis di detik-detik pertama hari ulang tahunku. Diakhirinya dengan peringatan agar tidak menghiraukan ucapan dari cowok lain. Aku hanya mengiyakan dan mengakhiri panggilannya. “edd siapa tong yang tau ulang tahunku” gumamku. Ponselku kembali berdering. Kali ini ucapan dari sahabat-sahabatku melalui SMS.
Kesibukanku meladeni SMS teman-teman membangunkan sepupuku. Sepertinya dia  marah karena aku mengganggu tidur pulasnya. Jadi aku berpura-pura tidur setelah itu. Dia beranjak dari tempat tidur menuju dapur dan membuat sedikit kegaduhan disana. Mungkin dia lapar dan sedang membuat sesuatu untuk dimakan, begitu pikirku.
 Mataku sudah lelah menatap layar ponsel dan kemudian tertidur. Tiba-tiba sepupuku membangunkanku. Reflex aku terkaget berpikir terjadi sesuatu yang menakutkan di rumah ini saat aku terlelap tadi. Yah mungkin akibat kebanyakan nonton film horror. Jadinya yang pertama menyesaki pikiranku adalah hal-hal yang tidak masuk akal sama sekali. Dia menarikku keluar kamar.
Aku memasang ekspresi aneh tak jelas melihat kue bertuliskan “habede yhoe” dengan lilin kecil diatasnya. Darimana dan kapan kue itu dibuat? Kalimat itulah yang pertama ada di pikiranku. Hahahahhaa.
Ternyata tante dan sepupuku itu sedang sibuk mengerjaiku kemarin dengan bersikap cuek dan sinis terhadapku. Tapi karena sifatku yang memang selalu tak menghiraukan orang disekitar membuatku tak peka dengan perbuatan mereka. Dan hanya menyadari sikap aneh tante saat nonton TV semalam. Kami bertiga membuat kegaduhan dinihari itu. Tidak peduli apakah tetangga yang sudah berkelana dalam mimpi mereka akan terganggu.

Untuk menunggu mata kuliah selanjutnya, teman-teman mengajak untuk beristirahat di salah satu tempat kost salah satu dari mereka yang jaraknya tidak jauh dari kampus kami. Tidak ada sepatah kalimat ucapan untuk my special day dari mereka. Mungkin mereka tidak ada yang tau. Sementara dua orang teman pergi ke tempat lain. Katanya ada keperluan dan akan menyusul nanti.
Sampai di tempat teman, panggilan dari ketua kelas membuatku kesal. Katanya ada sesuatu yang harus ku urus di kampus. Huh baru juga sampai gumamku. Dengan sepeda motor merahku, aku bergegas kembali kekampus. setelah semuanya beres, aku kembali ketempat teman untuk beristirahat.
Di depan kamar kost aku berdiri agak lama. Katanya tunggu sebentar karena didalam ada yang sedang mengganti baju. Sekitar 3 menit kemudian mereka membuka pintu sambil menyanyikan lagu Happy Birthday untukku. Salah satu dari mereka memegang kue dengan lilin berbentuk angka 19 di atasnya. Hah? Lagi-lagi ekspresi konyol dan tak jelas muncul di wajahku. Memang selalu seperti itu jika sedang terlalu bahagia. Haha. Ternyata dua orang teman tadi pergi untuk membeli sebuah kue sebagai surprice untukku. Aku kehabisan kata-kata dan hanya bisa berterimakasih. Kami baru saja kenal dan mereka baik padaku. Beruntung punya teman baru seperti mereka.

Pukul 20.00. seperti biasa aku menyalakan TV dan memilih chanel yang akan menyuguhkan acara favoritku. Tiba-tiba ponselku berdering. Dari sahabat yang katanya lagi kangen-kangennya tapi sedih tidak bisa bertemu. Tak lama setelah menerima panggilan aku mendengar suara keributan dari depan rumah. Karena seharian telah mendapatkan kejutan bertubi-tubi, kali ini aku sudah lebih peka. Mendengar ketukan pintu dan suara yang tidak asing dari luar aku memanggil tante untuk membuka pintu. Tidak mau terjebak dengan ekspresi konyol untu ketiga kalinya.
Aku masuk ke dalam toilet di kamar. Entah mau melakukan apa aku juga bingung. Karena salah satu suara yang ku dengar sama dengan suara orang pertama yang memberiku ucapan manis hari ini. sedangkan aku dengan tampilan lusuhku ini karena tadi sore tidak mandi. Ups memalukan. Itu karena udara terlalu dingin karena hujan yang tidak pernah berhenti tertumpah.
Suara gaduh mereka semakin mendekat. Aku seperti seorang teroris yang akan di ringkus oleh Tim Densus 88. Apakah mereka akan mengeluarkan tembakan mematikan padaku? Oh Tuhan aku masih ingin hidup lebih panjang.
Ketukan dari balik pintu toilet membuyarkan khayalan gilaku. Aku membuka pintu dan benar saja. Di depanku sudah berdiri ehm, cowok dengan senyumannya yang terlalu manis. Sepertinya sudah menyebabkanku kelebihan glukosa dalam tubuh. Uh sangat berbahaya. Hahahahahahahaaaa. Di belakangnya ada sahabat-sahabat jailku. Termasuk sahabat yang baru saja menelepon. Uh ternyata mereka semua bersekongkol untuk meringkusku dipersembunyian. Seandainya aku tau, aku sudah mempercantik diri tadi. Huh.
Dia dengan senyumannya itu sangat menyebalkan. Terlalu manis. Malam itu dia terus tersenyum padaku. Entah karena apa. Mungkin karena tadi aku memperlihatkan ekspresi bodoh itu. Ah whatever. Yang jelas hari ini terlalu banyak hal menyenangkan. Rasanya ingin pulang kekampung dan menceritakan semua hal indah ini pada Mama.

Alhamdulillah. Aku bersyukur pada Tuhan atas apa yang telah Ia anugerahkan padaku. Orang-orang yang menyayangiku. Kebahagiaan dalam kesederhanaan ini belum tentu bisa dirasakan oleh semua orang. Thanks God J